Konfigurasi FTP-Server
🔁 Fungsi Utama FTP Server:
1. Menyimpan file untuk diakses oleh user lain.
2. Transfer file antar komputer di jaringan (lokal/internet).
3. Digunakan dalam web hosting, backup, update software, dll.
Misalnya kamu punya:
-
Server Debian → dijadikan FTP Server
-
Komputer client Windows → pakai FileZilla untuk akses server itu
Kamu bisa:
-
Upload file dari Windows ke server
-
Ambil file dari server ke laptopmu
📡 Komunikasi dalam FTP:
- Client: Komputer yang minta file atau kirim file ke server
-
Server: Komputer yang menyimpan dan mengelola file
-
Komunikasi ini pakai port 21 (default FTP).
Di Linux, terdapat beberapa macam FTP (File Transfer Protocol) server yang bisa digunakan untuk transfer file antar komputer dalam jaringan. Setidaknya ada 5 jenis FTP server populer di Linux, yaitu:
1. vsftpd (Very Secure FTP Daemon)
-
Salah satu FTP server paling populer dan dianggap sangat aman.
-
Cocok untuk produksi karena ringan dan cepat.
-
Digunakan di banyak distribusi Linux seperti Ubuntu, CentOS, Fedora.
2. ProFTPD
-
Fleksibel dan bisa dikonfigurasi mirip Apache (menggunakan format konfigurasi seperti HTTP).
-
Mendukung banyak fitur: anonymous login, virtual hosting, chroot jail, dll.
3. Pure-FTPd
-
Fokus pada keamanan dan performa.
-
Konfigurasi mudah dan mendukung banyak fitur seperti quota, enkripsi, dan virtual user.
4. Wu-FTPD (Washington University FTP Daemon)
-
Dulu populer, tapi sekarang sudah jarang digunakan karena alasan keamanan dan update yang tidak aktif.
5. tftp-hpa (Trivial FTP)
-
Digunakan untuk kebutuhan ringan seperti booting via PXE atau transfer file kecil.
-
Tidak aman untuk transfer file publik, karena tidak ada sistem login.
Bonus: Alternatif FTP Modern
Selain FTP klasik, sekarang banyak juga yang pakai:
-
SFTP (SSH File Transfer Protocol): Lebih aman karena menggunakan protokol SSH.
-
FTPS (FTP Secure): FTP yang menggunakan SSL/TLS untuk enkripsi.
🔐 Tapi... FTP Biasa Kurang Aman!
-
Data dikirim tanpa enkripsi
-
Username & password bisa dicuri kalau jaringan tidak aman
🔒 Makanya sekarang banyak yang pakai SFTP (pakai SSH) atau FTPS (pakai SSL/TLS) yang lebih aman.
Jadi, kita disini akan mengkonfigurasi SFTP ya teman-teman!!!
🔧 Langkah-Langkah
-
Membuat user khusus hanya untuk akses SFTP, bukan untuk login shell.
-
Ini praktik terbaik untuk keamanan: pisahkan user SFTP dari user admin/root.
-
ChrootDirectory
(nanti kita atur di config SSH) mengharuskan direktori root (/home/sftpuser
) dimiliki oleh root. -
Makanya:
-
Folder home-nya (
/home/sftpuser
) → milikroot
dengan akses baca-eksekusi (755). -
Folder
uploads
→ baru miliksftpuser
, agar user bisa upload file ke situ.
-
-
Mengaktifkan perubahan di
sshd_config
. -
Harus dilakukan setiap kali kamu ubah konfigurasi SSH.
6. Ujicoba
Congratulations!!!😽😽
Komentar
Posting Komentar